headline photo

Pengaruh Berbagai Tingkat Pemberian Konsentrasi Enzim Papain Pada Pembuatan Kecap Kupang Terhadap Kadar Protein Dan Organoleptik

Thursday, August 23, 2012

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2005 di laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh berbagai tingkat pemberian konsentrasi enzim papain pada pembuatan kecap kupang terhadap kadar protein dan organoleptik. Bahan-bahan seperti kupang diperoleh dari Desa Balong Dowo Kecamatan Candi ? Sidoarjo, bumbu-bumbu seperti bawang putih, kunyit, garam, gula merah, daun salam, keluwek, serai, ketumbar, lengkuas, kemiri diperoleh dari pasar Dinoyo.
Bahan analisa seperti HCl 0,6 N, NaOH dan Formoldehida diperoleh dari laboratorium. Enzim papain berupa serbuk putih dengan merk ?PAYA? diperoleh dari swalayan Mitra di kota Malang.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang gunakan adalah pemberian enzim papain yang terdiri dari tiga persentase yaitu : 0,5 %, 0,75 % dan 1 % dengan lama waktu inkubasi 2 hari dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 ulangan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rataan kadar protein dari berbagai perlakuan adalah D1 = 3,023 % D2 = 3,405 % D3 = 4,306 %. Hasil analisa variansi menunjukkan bahwa berbagai tingkat pemberian konsenrasi enzim papain berpengaruh sangat nyata (P< 0,01) terhadap kadar protein pada pembuatan kecap kupang. Uji organoleptik bau menunjukkan berpengaruh sangat nyata (P< 0,01), kemudian uji organoleptik rasa dan warna menunjukkan tidak berpengaruh sangat nyata (P> 0,01).
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa berbagai tingkat pemberian konsentrasi enzim papain menunjukkan pengaruh sangat nyata (P< 0,01) terhadap kadar protein. Uji organoleptik bau menunjukkan berpengaruh sangat nyata (P< 0,01), kemudian uji organoleptik rasa dan warna menunjukkan tidak berpengaruh nyata (P> 0,01).
Saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah sebaiknya pemberian konsentrasi enzim papain tidak terlalu berlebih karena enzim tidak akan bekerja secara maksimal karena hanya diberikan dalam jumlah-jumlah tertentu. Pemanfaatan kupang ini juga tidak hanya sebatas makanan tradisional tetapi bisa dibuat kecap sehingga, dapat disosialisasikan didaerah sentra penghasil kupang.
 
Deskripsi Alternatif :

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 2005 di laboratorium Teknologi Hasil Ternak Fakultas Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh berbagai tingkat pemberian konsentrasi enzim papain pada pembuatan kecap kupang terhadap kadar protein dan organoleptik.
Bahan-bahan seperti kupang diperoleh dari Desa Balong Dowo Kecamatan Candi ? Sidoarjo, bumbu-bumbu seperti bawang putih, kunyit, garam, gula merah, daun salam, keluwek, serai, ketumbar, lengkuas, kemiri diperoleh dari pasar Dinoyo. Bahan analisa seperti HCl 0,6 N, NaOH dan Formoldehida diperoleh dari laboratorium. Enzim papain berupa serbuk putih dengan merk ?PAYA? diperoleh dari swalayan Mitra di kota Malang.
Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Perlakuan yang gunakan adalah pemberian enzim papain yang terdiri dari tiga persentase yaitu : 0,5 %, 0,75 % dan 1 % dengan lama waktu inkubasi 2 hari dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 ulangan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rataan kadar protein dari berbagai perlakuan adalah D1 = 3,023 % D2 = 3,405 % D3 = 4,306 %. Hasil analisa variansi menunjukkan bahwa berbagai tingkat pemberian konsenrasi enzim papain berpengaruh sangat nyata (P< 0,01) terhadap kadar protein pada pembuatan kecap kupang. Uji organoleptik bau menunjukkan berpengaruh sangat nyata (P< 0,01), kemudian uji organoleptik rasa dan warna menunjukkan tidak berpengaruh sangat nyata (P> 0,01).
Kesimpulan dari penelitian ini bahwa berbagai tingkat pemberian konsentrasi enzim papain menunjukkan pengaruh sangat nyata (P< 0,01) terhadap kadar protein. Uji organoleptik bau menunjukkan berpengaruh sangat nyata (P< 0,01), kemudian uji organoleptik rasa dan warna menunjukkan tidak berpengaruh nyata (P> 0,01).
Saran yang dapat disampaikan dari penelitian ini adalah sebaiknya pemberian konsentrasi enzim papain tidak terlalu berlebih karena enzim tidak akan bekerja secara maksimal karena hanya diberikan dalam jumlah-jumlah tertentu. Pemanfaatan kupang ini juga tidak hanya sebatas makanan tradisional tetapi bisa dibuat kecap sehingga, dapat disosialisasikan didaerah sentra penghasil kupang.

0 comments:

Post a Comment