headline photo

Pengaruh Penambahan Jenis Bahan Penstabil Busa Terhadap Kualitas Fisiko-Kimia Susu Bubuk Metode

Thursday, August 23, 2012

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 28 juli-Agustus 2005, di laboratorium Peternakan UMM dan laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Universitas Brawijaya Malang pada bulan juli 2005. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan jenis bahan penstabil busa yang terbaik sehingga dapat menghasilkan susu bubuk berkualitas secara fisiko-kimia (daya kelarutan, kadar air, dan kadar protein) sesuai dengan satandart SNI. Materi yang digunakan adalah susu segar, yang diperoleh dari KUD Dau, Malang. Dengan penambahan bahan pengental
alginat, bahan penstabil busa putih telur, Gum Arabic, dan Dextrin. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan empat perlakuan dan empat kali ulangan. Perlakuan yang digunakan adalah A0: tanpa penstabil busa, A1: Gum Arab, A2: Dextrin, A3: Putih telur. Data hasil penelitian dianalisis dengan sidik ragam (uji F), apabila terdapat perbedaan dilanjutkan uji BNT. Penentuan perlakuan terbaik dengan metode indek efektifitas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan penstabil busa berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap kadar protein, daya larut, dan berpengaruh sangant nyata (P<0,01) terhadap kadar air, rendemen. Hasil penentuan perlakuan terbaik diperoleh pada perlakuan A0 dengan penambahan Na-Alginat yang memperoleh rendemen 26,97 , kadar air 2,54%, Protein 8,06%, Kelarutan 60,45%. Kesimpulan dari hasil penelitian menunjukkan penambahan penstabil busa tidak menunjukkan reaksi positif terhadap daya larut, kadar air dan protein.. Na-Alginat dalam proses pembuatan susu bubuk berfungsi sebagai bahan pengental, bahan pembusa dan juga penstabil busa, sehingga pengolahan susu bubuk dapat dilakukan dengan penambahan Na-alginat sebesar 0,5%/bb dan dikeringkan dengan menggunakan oven (inkubator) ?mettler? pada suhu 60?C.

0 comments:

Post a Comment