headline photo

Dinamika Populasi Akasia Duri

Thursday, August 2, 2012

Taman Nasional Baluran adalah taman nasional yang mempunyai ekosistem savana yang cukup luas yaitu 10.000 ha. Savana ini dihuni oleh berbagai jenis mamalia besar dan satwa liar seperti Banteng (Bos javanicus), Kerbau liar (Bubalus bubalis), dan Rusa timor (Cervus timorensis). Dari tahun ke tahun luas savana Baluran telah mengalami penyusutan akibat invasi Akasia duri (Acacia nilotica (L.) Willd. ex Del.). Penyebaran tumbuhan ini sangat pesat dan diperkirakan saat ini sudah mencapai  5.000 ha. 


Akibatnya ekosistem savana yang semula sebagai habitat satwa liar telah menjadi hutan Acacia nilotica L. yang sangat rapat dan ini sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan atau dapat mematikan rumput sebagai pakan satwa liar, karena itu telah banyak dilakukan upaya pemberantasan Acacia nilotica L, tetapi hasilnya masih jauh dari yang diharapkan. Bahkan pada akhir tahun 1997 setelah dilakukan pemberantasan secara mekanik dengan pembongkaran Acacia nilotica L. menggunakan Buldoser timbul masalah baru, yaitu munculnya tumbuhan pioner seperti Biduri (Calotropis gigantea (Willd.) Dryand. ex Ait. f.) yang juga mengganggu pertumbuhan rumput dan tidak disukai satwa liar untuk dijadikan makanan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dinamika populasi Acacia nilotica L. dan Calotropis gigantea Willd. di savana Bekol, Taman Nasional Baluran, Banyuwangi guna menunjang dalam pengelolaan Taman Nasional Baluran. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode garis berpetak. Sedangkan pengamatan dilakukan setiap 4 (empat) minggu sekali dengan parameter pengamatan meliputi perubahan kerapatan, struktur umur, pertumbuhan dan pola penyebaran populasi. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi dinamika populasi Acacia nilotica L. dan Calotropis gigantea Willd. pada bulan Pebruari sampai dengan Juni tahun 2002. Dinamika populasi ini dapat dilihat dari : 1). Kenaikan kerapatan populasi pada bulan Pebruari sampai dengan Mei dan stabil pada bulan Juni; 2). Meningkatnya prosentase kerapatan pada tingkat umur muda; dan 3). Penurunan tingkat pengelompokan tumbuhan pada Bulan Maret dan April, sedangkan pada bulan Mei terjadi kenaikan dan stabil pada bulan Juni.
http://digilib.umm.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jiptummpp-gdl-s1-2004-muhammadsa-1192

0 comments:

Post a Comment